Rencana Pertemuan Prabowo-Puan Diprediksi Bakal Redam Situasi Politik

Laporan: Firdausi
Sabtu, 13 April 2024 | 10:26 WIB
Prabowo berfoto bersama megawati dan puan (SinPo.id/Instagram Puan Maharani)
Prabowo berfoto bersama megawati dan puan (SinPo.id/Instagram Puan Maharani)

SinPo.id - Rencana pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dinilai sebagai langkah jitu untuk meredam situasi politik pasca Pilpres 2024.

Pertemuan Puan Maharani dengan Prabowo ini adalah instruksi langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu disampaikan langsung oleh politisi PDIP Said Abdullah.

Menanggapi hal itu, Direktur Executive Partner Politik Indonesia sekaligus pengamat politik, Abubakar Solissa mengatakan, rencana pertemuan Puan dengan Prabowo Subianto adalah bagian dari diplomasi politik guna meredam situasi politik pasca Pilpres 2024.

"Rencana pertemuan Puan dengan Prabowo menurut saya adalah bagian dari diplomasi politik untuk meredam situasi politik," kata Abubakar Solissa dalam keterangannya, Sabtu, 13 April 2024.

Selain untuk meredam situasi politik, kata dia, rencana pertemuan keduanya juga sebagai langkah awal untuk mengatur jadwal kepastian pertemuan Prabowo dan Megawati Soekarnoputrri.

“Kehadiran Puan juga sekaligus mengatur agenda pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang direncanakan berlangsung setelah sengketa pilpres di MK selesai,” ucapnya.

Solissa menyebut, pertemuan Prabowo dan Puan dinilai memiliki dua perspektif. Pertama, ada kepentingan besar dari kubu Prabowo untuk meredam situasi politik pasca pemilu, terutama yang berkaitan dengan upaya hak angket yang diinisiasi oleh partai-partai pendukung 01 dan 03 di DPR.

“Kedua, Puan tidak ingin posisi ketua DPR yang sudah diraih oleh PDIP pada Pileg 2024 hilang begitu saja akibat dari fragmentasi ekstrim partai politik yang bisa berujung pada perubahan undang-undang MD3,” jelasnya.

Meskipun begitu, lanjut Solissa, rencana pertemuan ini tak lantas membuat PDIP akan masuk dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Alasannya karena terkendala hubungan Megawati dengan Jokowi.

"Hubungan antara Megawati dan Jokowi serta Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang kurang baik akan menjadi faktor penghalang bagi PDIP untuk masuk dalam koalisi,” tegasnya lagi.sinpo

Komentar: