Ketua KPK Sebut Pendidikan Urat Nadi Penanaman Nilai Integritas

Hardiknas

Oleh: Rere
Senin, 03 Mei 2021 | 07:24 WIB
Ketua KPK, Firli Bahuri.(Ist)
Ketua KPK, Firli Bahuri.(Ist)

SinPo.id, Jakarta -  Setiap tanggal 2 Mei, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional atau disingkat dengan Hardiknas.

Di tahun ini, Hardiknas jatuh pada Minggu, (2/5/2021) kemarin, masih di tengah situasi pandemi covid-19 seperti tahun lalu.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengatakan, Hardiknas adalah hari di mana seyogyanya bukan hanya sekedar mengenang jasa pahlawan di masa lalu. Namun, juga menerapkan nilai-nilai perjuangan mereka dalam tekad dan upaya kuat mencabut benih-benih kebodohan yang ditanamkan penjajah pada ladang pemikiran bangsa Indonesia.

"Kita semua tentunya sependapat bahwasanya sejarah Ki Hadjar Dewantara telah memberikan banyak tauladan akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan dan kemajuan bangsa ini," ujar Firli dalam keterangannya di Jakarta, Senin, (3/5/2021).

Menurut Firli, Tak ada hukuman yang lebih menyedihkan dari terpenjara kebodohan. Kebodohan jelas akar atau jurang kemiskinan dan kemaksiatan. Hanya dengan pendidikanlah, bangsa ini dapat terlepas dari beragam belenggu kemaksiatan.

"Salah satunya korupsi dan perilaku koruptif yang telah menggurita di republik ini," kata Firli.

KPK menilai, pendidikan sangat penting karena menjadi urat nadi dan elemen vital dalam upaya membangun karakter serta integritas bangsa.

"Melalui pendidikan yang berkualitas dapat ditanamkan nilai-nilai antikorupsi di dalamnya," imbuh Firli.

Pendidikan menjadi begitu amat penting, mengingat pendidikan sebagai satu upaya mewujudkan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan bangsa yang cerdas maka akan membawa kesejahteraan umum bagi semua anak bangsa.

Bahkan jauh lebih dari itu, pendidikan adalah salah satu senjata yang paling ampuh yang bisa kita gunakan untuk mengubah dunia (Education is the most powerful weapon which you can use to change the world).

Karena itulah, KPK memasukkan pendidikan sebagai salah satu "national interest" dalam road map 2011-2023 dan bukan hanya itu, KPK juga menempatkan pendidikan sebagai strategi pertama dari 3 strategi pemberantasan korupsi lainnya, yang menjadi core bussiness KPK.

Dengan menggunakan jejaring pendidikan formal maupun non formal mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Peguruan Tinggi, KPK telah memasukan unsur dan nilai-nilai pendidikan anti korupsi kepada masyarakat, untuk membentuk dan menjaga karakter serta integritas setiap anak bangsa agar lepas, tidak terpengaruh laten korupsi yang telah berurat akar direpublik ini.

Tidak dapat dipungkiri, nilai-nilai perjuangan yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara bersama pahlawan pendididkan lainnya, semuanya benar. Melalui pendidikan, kita tentu dapat merekuh kehidupan dan masa depan yang lebih baik.

"Ingat, masa depan bangsa ini tidak ditentukan saat dia terlahir, namun dengan pendidikan serta semangat belajar, berjuang, bekerja keras, Insya Allah masa depan negeri ini akan semakin baik," ucapnya.

Terakhir, Filri mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional. Dia mengajak semua pihak untuk menanamkan selalu nilai-nilai anti korupsi dalam setiap pendidikan di republik ini, agar cita-cita merdeka dari laten korupsi, dapat segera raih dan wujudkan di bumi pertiwi. sinpo

Komentar: