Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Tolak Vaksin Booster Dan Vaksinasi Anak

Laporan: Khaerul Anam
Minggu, 09 Januari 2022 | 16:32 WIB
Ilustrasi. Presiden Jokowi meninjau vaksinasi anak/setpres
Ilustrasi. Presiden Jokowi meninjau vaksinasi anak/setpres

SinPo.id - Masyarakat tidak setuju dengan program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster. Hal itu terlihat dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada tanggal 6-11 Desember 2021.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa 54,8 persen responden menyatakan tidak setuju terhadap program tersebut, sedangkan 41,7 persen lainnya setuju.

“Mayoritas cenderung berada di posisi kurang setuju” kata Burhanudin, dalam rilis hasil survei, Minggu (9/1).

Hal yang mengejutkan didapat terkait vaksinasi bagi anak-anak usia 3-12 tahun. Di mana sebanyak 63,2 persen responden menyatakan tidak setuju dan hanya 34,2 persen responden yang menjawab setuju.

Burhanudin mengatakan, permasalahan tersebut menjadi sangat penting dalam upaya pengendalian pandemi selain isu teknis seperti ketersediaan vaksin dan yang lainnya.

“Kalau masyarakatnya tidak setuju, repot. Dan ini yang menyebabkan isu terkait dengan beberapa vaksin yang tidak segera terdistribusi dan itu potensial expired,” kata Burhanuddin.

Surevei bertajuk ‘Pemulihan Ekonomi Pasca-Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024', dilakukan terhadap 2020 responden dengan jumlah sampel basis 1.020 responden yang tersebar proporsional di 34 provinsi dan dilakukan penambahan 800 responden dari Jawa Timur.

Dengan asumsi metode simpel random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.sinpo

Komentar: