Kehadiran Sriyatin Siddiq Di Sidang Isbat Tak Wakili PP Muhammadiyah

Laporan: Azhar Ferdian
Minggu, 03 April 2022 | 21:18 WIB
Muhammadiyah/Net
Muhammadiyah/Net

SinPo.id - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menegaskan Sriyatin Siddiq yang berasal dari Majelis Tarjih Muhammadiyah tidak mewakili pimpinan pusat dalam sidang isbat awal Ramadhan 1443 H. 

Abdul Mu'ti menyatakan tidak menerima surat dari Kementerian Agama kepada PP Muhammadiyah, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah untuk menghadiri Sidang Isbat pada Jumat (1/4). 

Abdul Mu'ti menjelaskan, prosedur di Muhammadiyah, semua yang mewakili organisasi di forum resmi harus membawa surat tugas resmi dari PP Muhammadiyah/Majelis sesuai surat undangan. 

"Karena tidak ada undangan dan tidak ada surat tugas, keikutsertaan, Dr Sriyatin tidak mewakili dan tidak merupakan representasi resmi PP Muhammadiyah," kata Abdul Mu;ti dalam keterangannya resminya, Minggu (3/4). 

Dirinya justru mendapatkan informasi bahwa surat Kemenag ditujukan kepada Kepala Pengadilan Agama Palangka Raya, Kalimantan Tengah tertanggal 21 Maret 2022 yang isinya agar menugaskan Dr Sriyatin untuk menghadiri Sidang Isbat pada Jumat (1/4). 

"Jadi kehadiran beliau dalam Sidang Isbat tidak mewakili PP Muhammadiyah," tandas Abdul Mu'ti. 

Diberitakan sebelumnya, Kemenag membantah pihaknya tidak mengundang Muhammadiyah dalam Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan 1443 H/2022 M pada Jumat (1/4). 

"KH Abd Salam Nawawi, MA dari Lembaga Falakiyah NU dan Sriyatin Siddiq dari Majelis Tarjih Muhammadiyah mengikuti secara daring. Sedang KH Syarif Ahmad Hakim dari Persis mengikuti secara luring di Auditorium HM Rasjidi Kemenag," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Adib dalam keterangan resminya, Sabtu (2/4). 

Sidang Isbat dipimpin oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Jaidi yang juga hadir mengikuti sidang isbat mengatakan, setelah mendengarkan laporan terkait hasil hisab dan rukyatul hilal, Menag lalu meminta masukan dari perwakilan ormas. 

"Sebelum menetapkan awal Ramadhan, Menag selaku pimpinan sidang telah meminta pertimbangan dari berbagai ormas Islam," kata KH Abdullah Jaidi saat telekonferensi Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H di Jakarta, 1 April 2022. 

Tiga perwakilan ormas yang memberikan pertimbangan, yaitu Abd Salam Nawawi (Lajnah Falakiyah NU), Sriyatin Siddiq, (Majelis Tarjih Muhammadiyah), dan Syarif Ahmad Hakim (Persis). Sidang Isbat akhirnya menyepakati awal Ramadhan 1443 H bertepatan dengan 3 April 2022.sinpo

Komentar: