Program PT PNM, Ibu Rumah Tangga didorong Optimalkan UMKM

Laporan: Sinpo
Jumat, 28 Oktober 2022 | 08:57 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, Sosialisasi Manfaat Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Onboarding Media Sosial di Kota Pasuruan,  (SinPo.id/Ist)
Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, Sosialisasi Manfaat Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Onboarding Media Sosial di Kota Pasuruan, (SinPo.id/Ist)

SinPo.id -  Kalangan ibu rumah tangga di Kota Pasuruan, Jawa Timur, didorong  optimalkan layanan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk menggerakkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Keberadaan ibu rumah tangga bisa menjadi kekuatan ekonomi di rumah masing-masing dengan mengakses modal dari program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang disediakan perusahaan tersebut.

"Ibu-ibu semualah yang menjadi pahlawan di rumah masing-masing, dan yang menjadi tokoh utama dari kepahlawanan ibu-ibu ialah PNM," ujar Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, saat Sosialisasi Manfaat Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Onboarding Media Sosial di Kota Pasuruan, Kamis 27 Oktober 2022 kemarin.

Menurut  Misbakhun tujuan pelatihan yang diselenggarakan oleh PT PNM itu mendorong para nasabah PNM meningkatkan pengetahuan berusaha dengan memiliki NIB. Jumlah pesertanya mencapai 1.200 nasabah PMN, baik yang hadir secara fisik maupun daring.  Sedangkan PT PNM mendapat mandate dari negara untuk mengelola UMKM di masyarakat.

"PNM ini luar biasa karena menjadi sebuah motor penggerak bagi perekonomian nasional. Tulang punggung perekonomian nasional kita ditopang sepenuhnya kelompok usaha kecil dan menengah,"  kata Misbakhun menambahkan.

Tercatat hingga Oktober ini, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp148,61 triliun kepada 12,95 juta nasabah Mekaar.

Ia menilai PNM telah melakukan langkah luar biasa karena berani bertarung di tataran yang paling sulit dikerjakan oleh korporasi mana pun. sedangkan para ibu yang merintis UMKM ternyata sangat loyal, mandiri, dan amanah dalam mengelola uang serta mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dengan sedikit bantuan negara.

"Negara hanya menyediakan sedikit fasilitas, yaitu menyediakan pinjaman untuk membiayai usaha, tetapi ibu-ibu telah menciptakan pekerjaan untuk ibu-ibu sendiri, bahkan mungkin tetangga pun diajak untuk ikut bergabung," kata Misbakhun menjelaskan. 

Para perempuan rumahan pelaku UMKM tidak hanya mampu menggaji diri sendiri, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi di tingkat bawah.  Hal itu akan menjadikan ekonomi di tingkat bawah bergerak, dan menggerakkan sector ekonomi di atas sebagai sebuah ekosistem perekonomian.

"Usaha ibu-ibu semua ini telah membuat Indonesia tetap menjadi negara yang dihormati oleh negara lain," katanya.sinpo

Komentar: