Gempa Magnitude 5,6 SR Cianjur, Dua Warga Meninggal Sejumlah Bangunan Rusak

Laporan: Sinpo
Senin, 21 November 2022 | 15:36 WIB
Sebuah bangunan roboh akibat gempa  Magnitude 5,6 SR di Kabupaten Cinajur Jabar (SinPo.id/BNPB)
Sebuah bangunan roboh akibat gempa Magnitude 5,6 SR di Kabupaten Cinajur Jabar (SinPo.id/BNPB)

SinPo.id -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional atau BNPB menyatakan saat ini terdapat dua warga meninggal dunia akibat gempa bumi dengan magnitude 5,6 di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Senin 21 November 2022 siang. Selain korban jiwa, BNPB juga menyebut banyak kerusakan bangunan akibat musibah bencana alam itu

“BPBD Kabupaten Cianjur melaporkan selain adanya korban meninggal dunia, empat warganya mengalami luka-luka. Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah,” tulis pernyataan resmi BNPB Senin 21 November 2022.

Dalam laporannya, data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit. Selain itu terdapat satu bangunan pondok pesantren rusak berat  dan satu bangunan RSUD Cianjur rusak sedang. Sedangkan kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi, antara lain dua gedung pemerintah, fasilitas Pendidikan tiga unit, dan sebuah tempat ibadah .

“Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak. Guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 hingga  7 detik,” tulis laporan itu lebih lanjut.

BPBD Kota Sukabumi menginformasikan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7 hingga 10 detik. Tampak masyarakat panik hingga keluar rumah. Saat ini pihak BPBD masih melakukan pemantauan di daerahnya. Sedangkan di wilayah Kabupaten Sukabumi, BPBD setempat juga menyampaikan adanya guncangan kuat selama 5 hingga 7 detik. Sebagian warga pun panik.

Sedangkan di wilayah Kabupaten Bandung yang warganya merasakan guncangan yang sama.

Pusdalops BNPB juga mendapatkan laporan lain adanya warga yang merasakan guncangan, seperti di DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kota Bogor dan Kabupaten Garut. Warga di sejumlah wilayah tersebut merasakan guncangan gempa dengan intensitas lemah hingga kuat.

BPBD yang wilayahnya merasakan gempa telah melakukan pemantauan dampak gempa.

Sementara itu, pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.

Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

 

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi.

“Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali. Pastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya,” tulis imabuan itu.

BNPB juga mengimbau warga  tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang.sinpo

Komentar: