Covid-19 di Tiongkok Merebak, Pemerintah Diminta Waspada

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 27 Desember 2022 | 13:34 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Pemerintah diminta tetap mewaspadai dan mempelajari secara baik merebaknya kembali Covid-19 di Tiongkok. Kewaspadaan itu juga terkait dengan berakhirnya PPKM di Indonesia pada akhir Desember atau awal Januari.

"Dulu, Indonesia kan juga bebas Covid-19. Tetapi, itu ternyata tidak lama. Begitu sampai di Indonesia, perkembangannya dahsyat," kata Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, Selasa, 27 Desember 2022.

Saleh mengatakan pelonggaran boleh saja dilakukan, namun pemerintah harus tetap menjaga keamanan masyarakat agar pandemi Covid-19 yang telah dilalui selama lebih dari dua tahun tidak terulang lagi.

ia dapat memahami rencana pemerintah mencabut PPKM, seiring kasus Covid-19 secara umum di dunia internasional telah mereda. “Pencabutan PPKM juga sangat penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Saleh menambahkan.

Dengan mencabut PPKM pemerintah ingin kembali menaikkan produktivitas dan kreativitas warga. Harapannya, ekonomi dapat tumbuh dan berkembang, terlebih angkatan kerja yang sangat tinggi di Indonesi dapat digerakkan untuk kepentingan nasional.

"Adalah fakta bahwa banyak negara yang mengalami resesi pascapandemi. Kita perlu menghindari itu dengan mengaktifkan kembali aktivitas warga di sektor publik," katanya.

ia meminta pemerintah melakukan beberapa hal, di antaranya memastikan vaksin booster sudah mencapai target minimal. Karena dengan booster, tingkat imunitas masyarakat diharapkan menjadi tinggi. Sehingga dapat beraktivitas tanpa membahayakan kesehatan.

pemerintah juga diminta tetap menyosialisasikan pola hidup sehat dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari ormas, OKP, organisasi profesi, sekolah, kampus, dan institusi lainnya.

“Selalu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Karena itu, obat dan alat-alat kesehatan yang memadai harus tetap disiapkan, agar masalah kurangnya obat dan alkes tidak terjadi lagi,” katanya.sinpo

Komentar: