Kisah Inspiratif, Meski Tangan Diamputasi Tohir Tetap Semangat Bekerja

Laporan: Bayu Primanda
Jumat, 17 Februari 2023 | 11:31 WIB
Tohir/Rena Laila Wuri
Tohir/Rena Laila Wuri

SinPo.id -  Seorang warga disabilitas asal Banyumas Jawa Tengah, Tohir menginspirasi banyak orang. Pria 61 tahun itu tetap semangat bekerja meski dalam kondisi tanpa tangan.

Dalam sebuah kesempatannya bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, Tohir menceritakan bagaimana dirinya kehilangan kedua tangannya dan bangkit dari musibah yang dialaminya.

Ia mengatakan kedua tangganya terpaksa diamputasi akibat kecelakaan kerja yang dialaminya pada tahun 1992.

Bapak tiga anak itu sebelum musibah menimpanya merupakan tukang batu atau kuli bangunan. Saat terjadi kecelakaan tersebut, dirinya mengira akan meninggal dunia.

"Saya tersetrum tiang listrik. Saat tersetrum, saya sudah mengucapkan inalillahi wa innailaihi rojiun. Saya mengira akan mati. Sudah 5 detik atau 5 menit saya bangkit. Ternyata masih hidup," jelas Tohir.

Sempat pesimis dengan hidupnya, Tohir akhirnya menemukan titik balik kehidupannya pada tahun 1995. Ia bertemu dengan pahlawan hidupnya yang memberikan dirinya pekerjaan.

Saat itu, tetangga adiknya meminta Tohir untuk dicarikan bambu sejumlah 1.300 batang.

"Saya tahun 1993 sempat pesimis bagaimana hidup saya. 1995 adalah tahun kebangkitan saya. Saya diberi pekerjaan mencari bambu 1.300. Saya tidak bilang apa-apa. Langsung mengucapkan terima kasih. Saya langsung dikasih uang Rp2 juta," jelas Tohir.

Berawal dari pesanan itu, ia memulai usahanya hingga dapat menyekolahkan anak-anaknya. Awalnya, dia hanya memikul bambu tersebut saat mengatar pesanan kepada pembeli hingga akhirnya kini mendapat bantuan motor roda tiga dari Kemensos.

"Sebelum mendapat roda tiga ini, saya pakai gerobak, kedua pakai gerobak becak, ketiga pakai motor roda tiga modifikasi. Sekarang saya dikasih motor roda tiga," ucapnya.

Anak kedua Tohir yang bernama Neni (35) menuturkan bahwa sang ayah merupakan orang yang luar biasa. Ia tetap semangat saat sang istri meninggal pada tahun 2012 karena kanker payudara.

Neni mengaku saat anaknya terpuruk, Tohir yang memberikan semangat kepada mereka.

"Bapak selalu semangat, kita yang sebagai anaknya kayak gimana waktu itu. Tapi bapak selalu mengatakan kepada anaknya untuk semangat gitu, yang bikin kita semangat justru karena bapak semangat. Jadi kita ikut semangat," tutup Neni.

Adapun bantuan motor roda tiga ini merupakan pelaksanaan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos).

Menteri Sosial RI Tri Rismaharini menggiatkan program ATENSI untuk terus memperkuat kemandirian penyandang disabilitas dengan terus mendistribusikan alat bantu yang meningkatkan mobilitas dan produktifitas mereka.sinpo

Komentar: