Iran Berharap Delegasi Indonesia dapat Hadir dalam Sidang PUIC dan APA

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 05 Januari 2024 | 21:18 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon  (SinPo.id/ Ari Harahap)
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (SinPo.id/ Ari Harahap)

SinPo.id - Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, berharap ada delegasi Indonesia yang hadir dalam Parliamentary Union of the OIC Members States (PUIC) atau Organisasi Parlemen Negara-Negara OKI dan Asian Parliamentary Assembly (APA) yang akan digelar pada tanggal 10 Januari 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Badan Kerjasama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon usai menerima kunjungan Boroujerdi, yang mengundang Indonesia agar hadir dalam dua konferensi penting tersebut untuk membahas mengenai Palestina.

Terlebih pada sidang Asian Parliamentary Assembly (APA) yang diselenggarakan pada 26-29 November 2023 di Turki, Indonesia menginsiasi terbentuknya komisi khusus terkait Palestina, yang berfokus pada upaya diplomasi parlemen untuk mendorong perdamaian, menghentikan perang, sekaligus investigasi atas tindakan kejahatan perang Israel, serta mendorong kemerdekaan Palestina. 

“Kebetulan pada waktu itu saya yang menginisiasi dan Indonesia juga menjadi rapporteur dari komite ini. Jadi mereka berharap ada delegasi dari Indonesia yang hadir di dalam pertemuan ini," kata Fadli, dikutip Jumat 5 Januari 2023.

"Meskipun saya sampaikan bahwa ini adalah memang waktu-waktu yang agak sulit, tapi kita akan usahakan mengirim mungkin satu delegasi kecil ke Iran dalam rangka untuk memenuhi undangan yang penting terkait dengan Palestina ini,” sambungnya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa pihaknya sejak awal sangat berkomitmen untuk terus terlibat aktif dalam menghentikan perang di Gaza melalui forum-forum internasional. Bahkan Fadli mengusulkan adanya laporan kejahatan perang Israel ke Mahkamah Internasional (International Court Of Justice/ICJ). 

“Saya kira mata dunia mulai terbuka,  di seluruh dunia terjadi demonstrasi dan protes di mana-mana terkait pembantaian atau genosida yang dilakukan oleh Israel," ungkapnya.

"Ini adalah satu jelas kejahatan kemanusiaan dan genosida dan negara seperti Afrika Selatan sudah secara resmi mengajukan kejahatan perang ini ke Mahkamah Internasional (ICJ) dan diikuti oleh beberapa negara lain. Kita berharap Indonesia juga mendukung langkah dari Afrika Selatan ini,” kata Fadli menambahkan. sinpo

Komentar: