DPRD DKI Jakarta Minta Dinkes Gerak Cepat Tekan Lonjakan Ginjal Akut

Laporan: Zikri Maulana
Selasa, 25 Oktober 2022 | 17:46 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) gerak cepat menekan lonjakan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injury dengan menyiapkan berbagai kebijakan.

“Komisi E memanggil Dinkes untuk mendengarkan langkah-langkah apa yang sudah dilakukan atau yang akan dilakukan. Jadi kalau nanti ada masyarakat yang sakit tidak panik lagi, dan juga tahu cara pencegahannya,” ujar Ketua Komisi E DPRD DKI Iman Satria, dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta Selasa 25 Oktober 2022.

Iman mengatakan, yang harus segera dilakukan mengedukasi dan sosialisasi secara gencar. Apa lagi saat ini sudah ada 90 kasus, dan 49 persennya dinyatakan meninggal dunia.

Iman juga menyebut, DPRD sudah menyiapkan anggaran untuk upaya penyelamatan bagi pasien penderita kasus gagal ginjal akut tersebut. Ia minta Dinkes DKI fokus mempersiapkan berbagai upaya agar tidak ada lagi korban meninggal dunia.

“Kami beri dukungan jika dibutuhkan beli alat dan obat sudah siapkan dana BTT (biya tidak terduga) dan bisa pakai itu,” kata Iman menambahkan.

Ia juga menyarankan sebaiknya Pemprov DKI punya rumah sakit khusus anak, karena selama ini cari NICU dan PICU itu agak sulit.

Anggota Komisi E Oman Rakinda juga meminta Dinkes DKI bertindak cepat dalam merespon laporan dari masyarakat terkait gejala gagal ginjal yang di alaminya, serta segera melakukan pertolongan pertama.

“Saya ingin agar upaya edukasi ditingkatkan lagi, mungkin Kadis dan jajarannya bisa manfaatkan semua channel (saluran) komunikasi online maupun offline,” kata Oman.

Langkah itu diharapkan memberikan ketenangan kepada masyarakat dan menunjukkan DKI siap untuk menangani kasus.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan, saat ini kasus gagal ginjal akut di Jakarta berjumlah 90 orang. Dimana dari jumlah tersebut 49 persen dinyatakan meninggal dunia.

"Secara umum saat ini di DKI Jakarta dari Januari ya, dari 90 tercatat 49 persen meninggal," kata Widyastuti.

Sementara itu, 26 orang anak sedang menjalani perawatan dan 15 orang anak lainnya dinyatakan sembuh.

 sinpo

Komentar: