Elektabilitas PAN 1,8 Persen! Ancaman Amien Rais Lewat Partai Ummat 'Nyata'

Laporan: Farez
Jumat, 31 Desember 2021 | 04:15 WIB
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan saat masih akur dengan pendiri PAN, Amien Rais/Net
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan saat masih akur dengan pendiri PAN, Amien Rais/Net

SinPo.id - Rendahnya elektabilitas Partai Amanat Nasional yang hanya 1,8 persen menjadi lampu merah bagi partai yang besutan Zulkifli Hasan untuk lebih giat lagi.

Hal itu disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengomentari temuan terbaru lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap partai belambang matahari itu.

Temuan terbaru dari SMRC itu kata Jamiluddin seolah mengkonfirmasi bahwa lahirnya Partai Ummat yang didirikan Amien Rais adalah ancaman nyata bagi PAN.

"PAN harus bekerja keras agar elektabilitasnya minimal 4 persen agar tetap bertahan di Senayan," kata Jamiluddin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/12).

Disisi lain kata Jamiluddin, rendahnya elektabilitas PAN mengindikasikan ancaman Partai Ummat nyata.

"Partai yang diinisiasi Amien Rais tampaknya akan menggerogoti elektabilitas PAN," ujarnya.

Diingatkan Jamiluddin, selama PAN tetap mengandalkan massa Muhammadiyah, tampaknya akan sulit bagi PAN untuk bertahan di Senayan.

Menurutnya, PAN akan kalah bersaing dengan Partai Ummat, karena Zulkifli Hasan dinilai kalah kredibel dengan Amien Rais di mata massa Muhammadiyah.

"Kalau tetap ingin bertahan di Senayan, PAN mau tidak mau memperluas pangsa pasarnya. PAN harus berani masuk ke massa NU dan ormas lainnya di luar Muhammadiyah," tuturnya.

PAN kata Jamiluddin harus sudah intens merambah ke massa non muslim. Untuk itu, posisioning PAN harus diubah ke arah yang lebih nasionalis religius.

"Ini perlu dilakukan karena persepsi kebanyakan masyarakat selama ini PAN cenderung partai berbasis agama" ujarnya.

Selain itu, PAN juga sebaiknya menggaet pasar kalangan milenial. Pangsa pasar ini sangat besar, sehingga akan mempengaruhi perolehan suara PAN pada Pileg 2024.

"Untuk itu, slogan pendekatan PAN juga perlu disesuaikan dengan kalangan milenial. Kebutuhan para milenial mau tidak mau harus menjadi agenda utama yang diperjuangkan PAN," demikian Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996-1999 ini menambahkan.

Diketahui, dalam temuan survei SMRC menyebutkan bahwa dukungan pemilih pada Partai Nasdem, PPP, dan PAN belum meyakinkan lantaran belum mendapat dukungan publik di atas ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) yang masih 4 persen.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas mengurai bahwa hasil survei teranyar menunjukkan Partai Nasdem mendapat dukungan publik sebesar 3,4 persen, PPP 2,7 persen, dan PAN 1,8 persen.

"Ketiga partai ini tidak mengalami perubahan berarti dalam dua tahun terakhir. Pada survei Maret 2020, Nasdem didukung 3 persen, PPP dan PAN mendapatkan suara sekitar 2,4 dan 2,3 persen suara," kata Sirojudin Abbas.sinpo

Komentar: