BUNUH DIRI SEKELUARGA

Polisi Sebut Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan dengan Tangan Terikat

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 12 Maret 2024 | 17:37 WIB
Ilustrasi mayat (SinPo.id/Pixabay)
Ilustrasi mayat (SinPo.id/Pixabay)

SinPo.id - Polisi menyebut tangan keempat korban sekeluarga yang tewas melompat dari lantai 22 sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), dalam kondisi terikat. 

"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," ujar Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada wartawan, Selasa, 12 Maret 2024.

Menurut Agus, para korban ditemukan sejumlah luka pada tubuh hingga akhirnya membuat mereka meninggal dunia di lokasi kejadian. Luka itu akibat benturan karena mereka melompat dari lantai 22 apartemen.

"Disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah," tuturnya. 

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan masih menyelidiki motif empat orang yang tewas melompat dari lantai 22 sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara.

"Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," kata Gidion pada Sabtu 9 Maret 2024.

Korban laki-laki berinisial EA (51) dan JW (13) serta 2 perempuan berinisial AIL dan JL (16). Para korban mengalami luka di bagian kepala belakang hingga patah tangan dan kaki.

Empat jenazah itu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Sabtu sekitar pukul 19.05 WIB untuk dilakukan Visum Et Refertum (VER). Keempat orang yang melompat dari lantai 22 apartemen adalah satu keluarga.sinpo

Komentar: