Staf Presiden Disoraki Massa Aksi Saat Memberi Pernyataan di Atas Mobil Komando

Laporan: Zikri Maulana
Kamis, 15 September 2022 | 16:53 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo. Foto: SinPo.id/Zikri
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo. Foto: SinPo.id/Zikri

SinPo.id - Unjuk rasa tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terus bergulir. Massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) beserta aliansi mahasiswa lainnya berdemonstrasi di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis 15 September 2022. 

Dalam kesempatan tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo sempat mendatangi para demonstran untuk menyampaiakan pernyataannya di atas mobil komando. 

"Pemerintah tidak mau menaikkan harga BBM," ujar Abraham di atas mobil komando yang kemudian disoraki ratusan peserta aksi. 

"Bohong" sorak massa aksi. 

Menurut Abraham, anggaran subsidi yang kian membengkak akibat dari krisis yang dialami beberapa negara di dunia, membuat pemerintah dengan terpaksa menaikan harga BBM. 

"Tahun lalu besaran anggaran subsidi, Rp188 Triliun, itu tahun lalu 2021. Tahun ini 2022 anggaran naik Rp502 Trilliun," tuturnya. 

"Teman-teman Mahasiswa punya HP bisa google buka laporan dari PBB," imbuh Abraham. 

Sembtara itu, mahasiswa yang berada di atas mobil komando justru membacakan ketiga tuntutannya dan meminta Abraham untuk segera menyampaikannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Abraham pun mengiyakan desakan para massa aksi. 

"Saya akan sampaikan tuntutan ini," ujarnya. 

Kendati demikian, massa tetap menuntut untuk dapat menyampaikan aspirasinya kepada Presiden Jokowi. 

"Bohong, kita maunya apa?? Kita mau nya bertemu Jokowi," sorak massa aksi. 

Setelah itu, Abraham pun turun dan meninggalkan mobil komando, disertai sorakan peserta aksi yang kembali melakukan orasi-orasintya. 

Sebelumnya diberitakan, unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis 15 September 2022, diwarnai kerusuhan.  

Massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) beserta beberapa aliansi mahasiswa lainnya terus mencoba menerobos barikade personil kemanan. 

Pantauan SinPo.id dilokasi, sekitar pukul 14.50 WIB, massa aksi telah menggulingkan beton-beton pembatas jalan yang telah terpasang. Selanjutnya massa aksi mencoba menerobos paksa barikade kepolisian. 

Situasi mulai memanas, ketika massa bersitegang dan saling dorong dengan pihak kepolisian. Aksi semakin memanas ketika massa aksi turut melempari polisi dan terus mendorong barikade polisi. 

 sinpo

Komentar: